Monday, May 27, 2013

Magic Mushroom

Definisi. Jamur ini bukanlah jenis jamur yang biasa kita makan, melainkan jamur yang dapat menimbulkan halusinasi. Sebagian besar jamur halusinogenik tergolong dalam genus Psilocybin. Berdasarkan etimologi, psilocybin berasal dari bahasa Yunani, psilo yang artinya botak, dan cybe yang artinya kepala. Penamaan ini dibuat karena beragam varietas mushroom yang tergolong dalam  genus psilocybe memiliki satu kesamaan pada bentuk kepalanya.                                                                                                                               

 

Sejarah: Dahulu kala, jamur ini digunakan sebagai sumber inspirasi kesenian batu pada zaman prasejarah di Afrika Utara. Beberapa lukisan batu mesolitik telah diidentifikasi oleh Giorgio Samorini sebagai perwujudan ketuhanan atau ritual (shaman) dari penggunaan mushroom tersebut. Spesies halusinogenik dari psilocybin mushroom juga telah lama digunakan oleh penduduk asli Mesoamerika dalam pertemuan agama, ritual ketuhanan, dan penyembuhan dari masa pre-Columbia hingga saat ini. Saat ini, mushroom sering disalahgunakan, khususnya oleh para remaja dengan tujuan non-medis agar dapat mengubah suasana hati (mood), mengubah persepsi diri dan atau dunia sekeliling, memperoleh sensasi dan pengalaman “baru” dan “romantis” serta untuk meningkatkan kemampuan fungsi spesifik di bidang sosial dan seksual.

 Beberapa fakta:
 1. Psilocybin mushroom telah diteliti di seluruh dunia dan diekstraksi ke dalam bentuk obat (Indocybin® Sandoz) dipasarkan dengan tujuan eksperimental dan sebagai agen psikoterapi
 2. Psilocybin dipakai sebagai obat untuk mengobati penyakit neurologik dan psikiatrik. Psilocybin dapat digunakan untuk mengobati nyeri kepala kronis unilateral (cluster headache). Beberapa penelitian menyatakan bahwa penggunaan psilocybin menghasilkan efek terapeutik yang lebih cepat dibanding agen serotonergik lainnya dalam pengobatan gangguan obsesif kompulsif.
 3. Psilocybin mushroom telah digunakan di beberapa negara di dunia sebagai pengganti methadone untuk terapi pecandu narkotika
 4. Psilocybin mushroom tidak menyebabkan keracunan atau ketagihan Efek. Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja, cabang dari Pusat Kendali Penyakit (CDC), menilai bahwa psilocybin kurang beracun dibanding aspirin dan kafein. Psilocybin juga tidak mengakibatkan ketagihan karena bukan termasuk golongan psychoactive, melainkan psychedelic. Efek intoksikasi dari mushroom yang mengandung psilocybin berlangsung antara dua sampai tujuh jam tergantung dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan. Umumnya, onset dari magic mushroom di dalam tubuh berkisar antara 10-40 menit ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan berkisar antara 20-60 menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan tubuh akan kembali normal setelah 6-8 jam.


Walaupun tempat tumbuhnya jamur ini, oleh sebagian besar orang dianggap sangat menjijikkan, yaitu di kotoran sapi atau di kotoran banteng. Akan tetapi, tempatnya tumbuh itu tidak membuat jamur tersebut kehilangan penggemarnya. Karena jamur dari genus Psilocybe mempunyai efek halusinasi. Psilocybe Cubensis ini mengandung psilosibina dan psilosina yang termasuk ke dalam psikotropika golongan I. Efek penggunaan jamur ini sama dengan efek menggunakan psikotropika jenis heroin atau LSD. Senyawa yang terkandung dalam jamur ini, di dalam tubuh akan cepat hilang dan hanya akan terdeteksi dalam kurun waktu tiga hari hingga seminggu.

 Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja, cabang dari Pusat Kendali Penyakit (CDC), menilai bahwa psilocybin kurang beracun dibanding aspirin dan kafein. Psilocybin juga tidak mengakibatkan ketagihan karena bukan termasuk golongan psychoactive, melainkan psychedelic. Efek intoksikasi dari mushroom yang mengandung psilocybin berlangsung antara dua sampai tujuh jam tergantung dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan. Umumnya, onset dari magic mushroom di dalam tubuh berkisar antara 10-40 menit ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan berkisar antara 20-60 menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan tubuh akan kembali normal setelah 6-8 jam.


 Sesaat setelah memakan jamur itu, orang akan mulai berhalusinasi, mengalami euforia, atau sebaliknya mengalami kesedihan yang berlebihan. Indra perasa, terutama kulit dan lidah akan menjadi lebih sensitif. Saat dalam pengaruh jamur, penggunanya menjadi lebih individual/asyik dengan dunianya sendiri. Keseluruhan efek jamur itu akan terasa selama empat sampai delapan jam. Walaupun penggunanya mengalami halusinasi, tetapi penggunanya masih sadar. Yang menjadi masalah, pengguna akan sulit mengontrol pikiran dan imajinasinya. Setelah efek jamur habis, penggunanya akan merasa sangat lelah.

Beberapa Efek khas dari magic mushroom ini, yaitu: a. Distorsi visual dan perubahan persepsi terhadap ruang atau waktu b. Senyum dan tawa yang tidak bisa dikontrol c. Sensitivitas yang meningkat pada indra peraba, pengecap dan pendengaran d. Halusinasi pendengaran e. Berbicara yang tak tentu arah dan kesulitan dalam fokus untuk menjelaskan sesuatu Sejenis jamur yang tumbuh di kotoran hewan atau yang biasa disebut mushroom, magic mushroom, atau psilocybin mushroom termasuk dalam narkotika golongan I yang diatur dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009.

Oleh karena itu, siapa pun yang menyalahgunakan jamur ini, baik penjual maupun pengguna, dapat dipidana. Pakar Kimia-Farmasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Mufti Djusrin mengungkapkan, dalam undang-undang, magic mushroom atau jamur ajaib ini termasuk di dalam zat aktif bernama psilosibina. Zat itu masuk ke dalam narkotika jenis alamiah atau yang berbahan dasar tumbuh-tumbuhan alami. "Itu termasuk narkotika golongan satu. Memang orang banyak belum mengira bahwa itu adalah jenis narkotika, makanya saya tegaskan itu," ujar Mufti saat berbincang dengan Kompas.com di gedung BNN, Kamis (31/1/2013) malam.

Serupa dengan jenis narkotika lainnya, efek negatif yang ditimbulkan jika mengonsumsi jamur ini adalah memiliki halusinasi tingkat tinggi sesuai dengan situasi psikologis saat mengonsumsinya. Sang pengguna bahkan tidak dapat menyadari apa yang dilakukannya salah atau benar di mata orang lain. Kondisi inilah yang memicu beragam tindakan menyimpang lainnya. Secara kimia, Mufti menjelaskan, jika seseorang mengonsumsi jamur ini, zat aktif yang ada di dalam barang tersebut langsung menyerang sel di otak. Jika dalam tahap yang signifikan, maka kondisi itu bisa menyerang saraf dan mengakibatkan kinerja otak menjadi lebih lamban dari sebelumnya.

 "Zat ini menyerang sel-sel atau gelembung di dalam otak yang memiliki kemampuan menyerap oksigen. Jadi, otak tidak bisa menyerap oksigen dengan sempurna sehingga akhirnya mengakibatkan lambannya kerja otak," lanjutnya. Perlu diketahui “actually the death ‘shrooms generally don’t grow in cow pies. It’s pretty easy to tell what’s what. Just make sure they all bruise blue”, akan tetapi jangan gegabah dengan langsung memakannya mentah-mentah, karena di tengarai ada beberapa jamur dan parasit lain yang ikut tumbuh di jamur taik kerbau ini, dan di duga mengandung racun yang diindikasikan dapat mematikan.

Cuci dan masaklah terlebih dahulu, baru di campur ke bahan makanan yang telah di sediakan sebagai penambah nafsu makan. Berdasarkan pengamatannya selama ini, jamur yang proses pengolahannya berbeda dengan jamur untuk konsumsi biasa sudah banyak beredar di kota-kota besar di Indonesia. Beberapa kota tersebut antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Surabaya.

                                                   DAFTAR PUSTAKA
http://ardiansyahardian.blogspot.com/2012/06/mengenal-mushroom-bali-yang-katanya.html http://yosefw.wordpress.com/tag/jamur-penghayal/ http://forum.duniafitnes.com/discussion/1825/mitos-fakta/p10

No comments:

Post a Comment